Jumat, 24 Februari 2012

Doa untuk Umar

Halooo.. Assalamualaikum kawans..

Hari ini sebetulnya mood buat nulis belum juga datang sampai watu laptop menunjukkan pukul 19.19 WIB. Suami sedang getol sekali memaksa saya untuk menulis. Katanya biar Umar tertular untuk menulis. Tidak ada yang salah dari keinginan suami saya tersebut. Yang salah adalah rasa malas yang dominan melingkupi diri saya.

Tak usah berpanjang lebar, sebenarnya banyak ide tentang tulisan yang singgah di pikiran saya, tp mengingat tipikal acak abstrak saya. Saya memilih untuk fokus pada satu bahan tulisan. Tulisan ini didedikasikan untuk Umar, sang jagoan, investasi masa depan ummi yang ummi sayang dengan seluruh jiwa raga ummi. Ummi sayang Umar karena Allah, nak. Sungguh.

Umar Ahmad Kautsar, jagoan saya dan suami yang lahir pada hari Senin, 4 April 2011 melalui proses ceasar. Panjang ceritanya kalau saya harus menceritakan kembali dalam bentuk tulisan mengenai proses pra dan selama persalinan. Jadi saya memilih untuk tidak menguraikannya di sini. Saya memilih untuk menceritakan harapan saya kelak akan menjadi seperti apa Umar ketika ia dewasa.

Anak adalah eksperimen orang tua. Entah mengapa saya berpikir hal itu jauh sebelum Umar lahir. Saya dan suami bukanlah anak yang besar dalam keluarga yang tanpa konflik. konflik dalam rumah tangga adalah keniscayaan menurut pribadi saya. Entah itu konflik yang berdampak positif maupun yang berdampak negatif. Kami berdua, sebagai mahluk yang berpikir, dapat membedakan konflik mana saja yang berdampak positif dan negatif dalam pola asuh kedua orang tua kami. Kami tentu dengan senang hati mengadopsi bentuk-bentuk interaksi dan pola asuh yang sesuai dan benar di mata kami, dan tidak memilih yang tentu saja tidak sesuai dengan visi dan misi kami dalam berumah tangga. Perpaduan antara berbagai bentuk interaksi yang akan diterapkan kepada anak kami inilah yang saya sebut sebagai eksperimen. Jadilah Umar menjadi bahan eksperimen saya dan suami, dengan atau tanpa intensi sebelumnya.

Umar sekarang sudah berusia 10 bulan 3 minggu. Sudah  besar. Wajahnya alhamdulillah rupawan. Tingkah polahnya lucu dan menggemaskan. Doyan makan, meski sulit sekali memasukkan makanan ke dalam mulutnya yag menurut banyak orang indah. Umar dicintai banyak orang, karena ia adalah bayi yang sumeh kata orang Jawa, ramah maksudnya. Kerap dibilang mirip orang Arab, mancung, dengan warna kulit khas orang Timur Tengah. Apapun itu, Umar adalah anak yang ummi dan abi sayang.

Umar, ketahuilah nak. Bahwa ummi dan abi ingin Umar menjadi pribadi yang lebih segalanya dari ummi dan abi. Lebih sholeh, lebih kuat, lebih sehat, lebih pintar, lebih cerdas. Dan diatas semua itu, ummi sangat berharap, Umar bisa mencintai Allah dan Rasul Muhammad melebihi ummi dan abi. Karena dengan kecintaan kepada keduanya lah, Umar bisa hidup senang di dunia dan akhirat, insya Allah. 

Ummi ingin, Umar bisa terus berpegang teguh pada tali agama Allah, dalam situasi dan kondisi apapun, karena ummi paham, semakin mendekati hari kiamat, akan makin banyak fitnah yang dapat menjerumuskan siapapun yang tidak memiliki aqidah yang kuat. Ummi tidak ingin Umar menjadi golongan yang demikian. 

Ummi ingin Umar tumbuh menjadi orang yang bisa membedakan yang baik dan yang salah, menjadi orang yang pandai bersabar dan bersyukur dalam setiap kondisi, menjadi orang yang istiqomah di jalan kebenaran, menjadi pemimpin yang amanah, menjadi suami yang setia, menjadi contoh yang baik bagi anak-anak Umar kelak. 

Menjadi orang yang suka menolong orang lain. Tidak kikir dalam mengelola kekayaan pribadi. Tidak dibutakan oleh kekuasaan dan harta, apalagi wanita. Hormat kepada orang tua, dan selalu melakukan kebaikan dan ibadah dengan mengharapkan ridho Allah Swt. Dan jika keinginan ummi yang terakhir ini tidaklah terlalu muluk, ummi ingin, ingin sekali Umar bisa menjadi orang yang bisa menghafalkan dan mengamalkan Al-Qur’an. Ya menjadi seorang hafidz. 

Umar, semoga Allah meridhoi cita-cita ummi ini ya nak. Ridho ummi selalu ada untuk Umar. Salam cinta dari ummi untuk Umar dalam untaian doa yang tidak pernah lepas dari kalam ummi untukmu nak.

Wallahualam bishawab

Kamis, 23 Februari 2012

Pengalaman Tak Terduga

hari ini kamis tanggal 23 februari. hari yang penuh dengan perjuangan. perjuangan yang mungkin bagi sebagian orang konyol, tapi tidak bagi saya.

alkisah anak saya, umar, sedang sakit panas dari semenjak hari selasa. menurut dokter anak saya, sebaiknya saya bersabar dulu dan tak buru-buru membawanya ke rumah sakit. observasi dulu sang anak dalam 72 jam.